Tragedi Pembunuhan Satu Keluarga, Hari Ini Seluruh Jasad Dimakamkan

Tragedi Pembunuhan Satu Keluarga, Hari Ini Seluruh Jasad Dimakamkan
Suasana duka begitu terasa di lokasi pembunuhan satu keluarga di Jl Rumah Potong Hewan/Kayu Putih, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli. Ratusan pelayat tampak berkumpul di rumah kerabat almarhum Riyanto (40), yang sebelumnya dibantai oleh dua orang pria tak di kenal di rumahnya.

Menurut Kepala Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Budiono, rencananya kelima jenazah korban akan dimakamkan hari ini. Sekarang, katanya, warga masih memandikan masing-masing jenazah.

"Untuk pemakaman akan dilakukan di TPU Jalan Kawat 7. Ini lagi dimandikan, dan sedang dikafani," ungkap Budiono sembari membantu mengatur lalulintas di lokasi kejadian, Senin (10/4/2017).

Budiono mengatakan, rencana jenazah akan dimakamkan sebelum salat Zuhur. Mengingat, jenazah sudah satu malam di rumah duka, dan tidak boleh ditunda-tunda pemakamannya.


Dari pantauan Tim sebarkanberita.com , kelima jenazah masing-masing Riyanto, istrinya Sri Riyani, kedua anaknya Naya dan Gilang, serta mertua Riyanto bernama Sumarni di baringkan di ruang tengah rumah kerabat korban. Posisi rumah berada persis di pinggir jalan besar yang padat lalulintas.

Kronologi Kejadian

Kejahatan menimpa dan menewaskan satu keluarga terulang di Medan. Minggu (9/4) kemarin, pasangan suami istri, mertua dan dua anak mereka meninggal akibat kekejian penjahat yang diduga berjumlah dua orang. Hanya seorang bayi di bawah usia lima tahun, Kinara (4), anak bungsu, yang selamat. Itu pun kondisi kritis.

Para korban adalah suami-istri Riyanto (40) dan Sri Ariyani (35), serta dua anak, Naya (13), dan Gilang (8). Mereka warga Jalan Kayu Putih, Gang Benteng, Mabar, Medan Deli. Sumarni (60), mertua Riyanto juga meninggal. Semua anggota keluarga tidak luput dari aksi penjahat. Balita Kinara, kini pun masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Pembunuhan yang terjadi di Mabar, Medan Deli, Minggu (9/4) cukup tragis, pasalnya satu keluarga, terdiri lima orang meninggal dunia. Pada umumnya, mereka meninggal karena benda tajam.

Adapun Kinara masih kritis dan dirawat di Rumah Sakit Mitra Medica, karena mengalami luka pada bagian kepala, wajah dan mata sebelah kiri. Warga dan petugas kepolisian menemukan Kinara dalam kondisi luka-luka, sembunyi di kolong tempat tidur di kamar utama.

Pada pekan yang sama, Kamis, 6 April 2017, kejahatan menyasar satu keluarga juga terjadi. Lokasi kejadaian di Simpang Gardu Jalan Lau Cih Kuta, Kelurahan Sidomulio, Kecamatan Medan Tuntungan. Korban diduga dibunuh lalu dibakar, yakni Marita beru Sinuhaji (54), Prengky Ginting (30) Selfy (5) dan Violet (3,5). Dari satu keluarga, hanya, Gandi Ginting, suami Marita, yang selamat. Saat kejadian, dia sedang berada di luar kota.

Terkait pembunuhan Riyanto dan keluarga, sepekan sebelum tragedi, sepertinya ada firasat pada sang kepala rumah tangga.

Riyanto mendadak gemar menggendong Kinara, putri bungsunya saat menghadiri acara pengajian masyarakat. Bahkan, saban hari, ia rutin membawa putrinya jalan-jalan di seputaran rumah.

"Satu pekan ini, memang perilaku Riyanto agak aneh, maksudnya, setiap hari selalu bawa anaknya yang paling kecil. Biasanya tidak terlalu sering gendong anaknya, tapi belakangan ini, tidak pernah lepas sama anaknya yang selama itu," ujar Yanto, tetangga mereka, warga Jalan Kayu Putih, Gang Benteng, Mabar, Medan Deli.

 Yanto menceritakan, pada Rabu (5/4) malam, Riyanto bersama tetangga mengikuti pengajian sebelum Serampi berangkat umrah. Pada acara itu, Riyanto memangku Kinara terus dan selalu memegang anaknya. Padahal, warga lainnya tidak ada yang membawa anak.

"Anaknya tidak mau lepas, makan pun pangku anaknya. Padahal, kalau ngumpul tidak pernah anak ikut. Jadi sebagai warga, kami geram kali adanya peristiwa ini (pembunuhan satu keluarga yang terdiri lima orang). Kami harapkan cepat ditangkap pelakunya dan tembak saja pelakunya itu," katanya.

Menurutnya, Riyanto merupakan sosok warga yang pendiam. Artinya, tidak banyak bicara, serta rutin mengikuti berbagai kegiatan di kampung. Oleh sebab itu, warga sangat kehilangan adanya pembunuhan tersebut.

Selain itu, badannya lemas sepulang dari jualan mendapat kabar dari warga bahwa Riyanto meninggal dunia karena dibunuh. Bahkan, dia tidak sanggup melihat tubuh Sri Ariyani (35) istri Riyanto yang bersimbah darah di tempat tidur.

Dia menambahkan, warga bersama petugas kepolisian langsung melihat keadaan rumah, kala itu, warga langsung membawa Kinara ke rumah sakit. Agar mendapatkan perawatan intensif, karena luka pada bagian mata cukup parah.

"Sekitar pukul 08.30 WIB, Serimpi melintas di depan rumah mereka (Riyanto) untuk bilangkan agar lampu teras dimatikan. Apalagi pintu depan terbuka. Namun kaget banyak bercak darah," ujarnya.
Ngajak Belanja

Penuturan Kepala Lingkungan XI, Budiono, pertama kali insiden ini diketahui Nenek Serimpi, kerabat korban.

"Pagi tadi bu Serimpi lihat lampu depan rumah korban masih hidup. Karena enggak biasanya, bu Serimpi datang sekalian mau ngajak belanja," kata Budiono usai dimintai keterangannya oleh polisi, Minggu (9/4) siang.

Ketika tiba di halaman rumah korban, tak satupun penghuni rumah kelihatan. Curiga, Serimpi lantas melongok ke dalam rumah dan melihat ceceran darah dimana-mana.

"Tetangganya itu langsung menjerit. Di situlah warga akhirnya tahu penghuni rumah sudah dibunuh," ujar Budiono.

Di lokasi kejadian, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Yemi Mandagi turun langsung. Yemi yang mengenakan setelan kemeja putih bergambar itu sibuk meminta anggotanya mengecek isi dalam rumah.

Jasad Terpisah

Jenazah kelima penghuni rumah ditemukan pada lokasi yang berbeda-beda. Jenazah Riyanto ditemukan di pintu dapur dengan luka pada bagian leher. Sedangkan jenazah Sri Ariyani, bersama dua anaknya Naya dan Gilang ditemukan di tempat tidur.

Jasad Sri Ariyani dan dua anaknya Naya dan Gilang ditemukan dengan luka pada bagian leher, serta jenazah Sumarni berada di depan pintu kamar tamu. Ketika Serimpi memanggil Riyanto dan keluarga, tidak ada sahutan atau balasan. Setelah itu, Serimpi ke arah samping rumah dan liat pintu samping terbuka.

"Ketika mau masuk, saksi langsung terkejut lihat lantai rumah sudah banyak darah. Dan langsung memanggil-manggil warga sekitar," katanya.

Berdasarkan pengakuan Sahria alias Isa kepada warga, lanjutnya, Riyanto sempat menerima tamu pada Sabtu (8/4) sekitar pukul 23.30 WIB.

"Ibu Isa melihat ada satu tamu datang dengan berjalan kaki. Tapi, Ibu Isa tidak liat wajah tamunya karena enggak curiga. Mereka sering terima tamu hingga larut malam," ujarnya.

Yanto mengungkapkan, ketika menerima tamu, sempat terdengar perbicaraan singkat antara Riyanto dengan tamunya. Tapi, pada pukul 00.30 WIB sempat terdengar suara sepeda motor.

"Ibu Isa sempat mendengar Riyanto bilang kok enggak telepon kau. Tapi, pada pukul 00.30 WIB saksi mendengar suara sepeda motor matic ngebut di depan rumahnya," ujarnya.
loading...

Hobi Nonton Bioskop Drama Korea dan Genre Lainya Cek Disini
Cinema313

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tragedi Pembunuhan Satu Keluarga, Hari Ini Seluruh Jasad Dimakamkan"

Posting Komentar