
Dua
Fenomena yang langka yang tidak terjadi setiap bulan bahkan tidak dalam
setahun tersebut mungkin menjadi hal yang menarik bagi penggemar
astronomi.
Malam ini, Bumi akan disirami sinar bulan purnama spesial yang dijuluki Blue Moon. Apa yang unik dari fenomena alam kali ini?
Ketika Anda mendengar istilah Blue Moon tentu yang terpikirkan adalah
pertanyaan apakah Bulan bersinar biru. Kenyataannya, Bulan tidak akan
bersinar biru ketika fenomena Blue Moon terjadi.
Istilah tersebut digunakan untuk menyebut bulan purnama kedua dalam satu
bulan dalam astronomi. Dulunya, Blue Moon juga digunakan untuk menyebut
bulan purnama keempat dalam satu musim.
Frekuensi Blue Moon beragam mulai 1-3 tahun sekali. Blue Moon terakhir
terjadi pada 31 Juli 2015 dan setelah hari ini akan terjadi lagi pada 31
Januari 2018.
Yang spesial dari Blue Moon tahun ini adalah bahwa Mars akan berada di
dekat bulan purnama sehingga langit bagian tenggara akan terlihat cerah.
Fenomena ini juga aman dilihat dengan mata telanjang. Demikian seperti
dilansir dari NJ, Sabtu (21/5/2016)
Bulan BiruFenomena langit yang pertama adalah fenomena Bulan Biru. Meskipun disebut dengan Bulan Biru atau Blue Moon, fenomena alam ini bukanlah fenomena perubahan warna Bulan menjadi berwarna biru.
Fenomena Bulan Biru adalah kemunculan tambahan dari Bulan Purnama yang
tidak sesuai dengan kalender lunar. Seperti yang dilansir Mirror, Rabu
(18/5/2016), fenomena ini dapat terjadi dalam dua pengertian yang
berbeda: Pertama, saat kemunculan Bulan Purnama untuk kedua kalinya
dalam 1 bulan kalender yang sama – fenomena ini terakhir terjadi bulan
Juli 2015.
Kedua, saat kemunculan Bulan Purnama untuk keempat kalinya dalam 1
musim. Biasanya dalam 1 musim Bulan Purnama muncul sebanyak 3 kali.
Fenomena Bulan Biru yang terjadi pada Hari Vesak 2560 EB/2016 (Minggu,
22 Mei 2016 di Indonesia atau Sabtu, 21 Mei 2016 di Amerika Serikat)
adalah dalam pengertian yang kedua ini, dan fenomena ini terakhir muncul
pada 2013 dan baru akan muncul lagi pada tahun 2019.
Bulan Purnama yang akan muncul di Hari Vesak kali ini akan tampak lebih
kecil dari biasanya karena Bulan baru saja meninggalkan titik terjauhnya
dari Bumi. Menurut situs Time and Date,
Bulan Purnama akan terbit di Indonesia pada Sabtu (21/5/2016) pukul
17.27 WIB, mencapai puncaknya pada Minggu (22/5/2016) pukul 04.14.06 WIB
(detik-detik Vesak), dan terbenam pada Minggu (22/5/2016) pukul 06.04
WIB.
Oposisi Mars
Fenomena langit kedua adalah oposisi planet Mars, yaitu saat posisi Bumi
berada di antara planet Mars dan Matahari dalam posisi sejajar. Dengan
kata lain Mars berada dalam posisi berseberangan (oposisi) dengan
matahari dan berada dekat dengan Bumi. Dan ini hanya terjadi setiap
sekitar 2 tahun sekali.
Posisi berseberangan dengan Matahari dan dekatnya dengan Bumi membuat
planet Mars akan terlihat membesar dan sangat terang pada malam hari.
Planet Merah tersebut sebenarnya sudah bisa diamati sejak Januari 2016,
posisinya berada di langit Timur. Tapi tentu saja dengan mata telanjang
Mars hanya akan terlihat seperti bintang kecil berwarna oranye.
Bercahaya dengan cahaya yang tidak berkelap-kelip, inilah yang
membedakan Mars dengan bintang sungguhan.
Berdasarkan situs Info Astronomy,
pada saat oposisi Mars pada Hari Vesak 22 Mei 2016, Mars akan bersinar
sekitar 7 kali lebih cemerlang daripada Saturnus, dan 17 kali lebih
cemerlang daripada bintang merah Antares. Hal tersebut memudahkan untuk
menemukan Mars di langit. Mars akan terbit pukul 19.22 WIB dan bisa
dinikmati sampai fajar menyingsing.
Selain melakukan oposisi, Mars juga akan membentuk formasi segitiga di
langit bersama planet Saturnus dan bintang paling terang di rasi bintang
Skorpio, yaitu Antares.[Bhagavant, 19/5/16, Sum]
Sumber : Skideter.com
Sumber : Skideter.com
loading...
0 Response to "Saksikan!!! Bulan Biru Akan Hiasi Langit Malam Ini 21 May 2016 Fenomena Blue Moon"
Posting Komentar